Rabu, 09 Januari 2013

mitra pembangunan bangsa


Seni merupakan kebutuhan hidup bagi manusia. Seolah-olah tidak ada manusia yang hidup tanpa seni. Hidup tanpa seni terasa kering kerontang seperti kehidupan di musim kemarau panjang di atas bukit batukarang. Maka dari itu boleh dikatakan bahwa perkembangan seni sejalan dengan perkembangan budaya dan perkembangan kehidupan manusia. Untuk mengetahui perkembangan seni perlu diketahui perkembangan kehidupan manusia dan sebaliknya. Dengan kata lain seni sejalan dengan perkembangan unsur-unsur kebudayaan lainnya seperti ekonomi, sosial, politik, teknologi, pengetahuan, bangsa, dan agama, sebab kaitan antara seni dengan unsur kebudayaan lainnya merupakan suatu sistem.
Perkembangan seni mungkin terbatas pada perkembangan bentuknya, mungkin juga pada perkembangan isi saja. Perkembangan bentuk dan isi seni mungkin terjadi secara bergantian, mungkin berlangsung bersama-sama sehingga terjadi perkembangan seni secara radikal (Bastomi, 1990). Apabila terjadi perkembangan isi saja berarti ada perkembangan gagasan atau konsep karena isi seni didukung oleh gagasan. Perkembangan isi seni mungkin berasal dari individu pencipta (seorang seniman) karena seniman mempunyai tujuan tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun tidak tertutup kemungkinan bahwa kelompok-kelompok manusia yang hidup secara kolektif mempunyai gagasan bersama yang dituangkan ke dalam bentuk seni. Apabila perkembangan seni itu berasal dari kemauan kolektif maka muncullah seni yang bersifat kolektif yang disebut seni tradisi. Perkembangan bentuk mungkin terjadi karena ada pengaruh dari luar, yang berarti ada impresi seni, kemudian diolah dan dibabar menjadi bentuk baru.
Sehubungan dengan usaha pengembangan kesenian bangsa Indonesia menghadapi berbagai tantangan dan kecenderungan (Djojonegoro, 1995), yaitu (1) terjadi proses transformasi masyarakat yang menyangkut aspek nilai, mentalistis, sikap, dan perilaku sosial sebagai akibat revolusi teknologi komunikasi, banjirnya informasi, dan akibat bangunan, yaitu perkembangan masyarakat industri. (2) proses persaingan dunia makin ketat yang ditandai antara lain munculnya daerah perdagangan bebas. Dalam hal ini bangsa Indonesia harus meningkatkan daya saing dalam menghasilkan karya-karya yang bermutu. Sekarang dimensi ekonomi makin menguat dan digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan hidup masyarakat, maka tidak dapat dielakkan lagi keniscayaan bahwa sebagian besar kesenian harus bergantung pada usaha yang bersifat industri budaya. Dengan demikian keterkaitan erat antara sistem lainnya seperti teknologi, industri, produksi, informasi, perdagangan, politik dan lain sebagainya.
Bagi negara-negara industri yang telah maju industrialisasinya, seni dan budaya telah berkembang dengan pesat. Di sana nilai seni dan budaya serta pelayanannya tidak hanya semata-mata dianggap sebagai komoditi yang dapat dipasarkan, tetapi lebih dari itu. Nilai seni dan budaya dianggap sebagai sumber gagasan dari seseorang atau sekelompok masyarakat dalam rangka menghasilkan karya seni dan budaya yang bermutu dan beragam yang mampu bersaing dengan karya seni dan budaya dalam negeri maupun luar negeri. Seperti diungkapkan Dewanto (1996) bahwa terjadi hubungan timbal balik antara keragaman seni yang dihasilkan oleh para seniman dengan industri seni yang bersifat monokultur. Keragaman produk seni bukan keinginan dan usaha subjektif seniman yang didasarkan pada kemerdekaan kreatif dan keunikan ciptaan pribadi, tetapi atas permintaan konsumen kerena kemajemukan pasar yang harus diobati dengan produk-produk seni baru yang beraneka ragam.
Bagi Indonesia yang sedang membangun bangsanya diperlukan persyaratan penting yaitu keterbukaan masyarakat dan bangsa untuk menghadapi perubahan-perubahan. Keterbukaan bukan berarti menerima atau mengadopsi bagitu saja nilai-nilai baru yang datang dari luar, melainkan suatu penerimaan yang selektif. Keterbukaan merupakan persyaratan bagi pembangunan dan kemajuan. sikap keterbukaan adalah kesediaan untuk menerima informasi, gagasan dan nilai baru yang konstruktif.
Agar supaya terjadi keterbukaan secara selektif tersebut, dunia sebagai salah satu wahana pembangunan bangsa mempunyai peranan yang amat menentukan. Kiranya jelas bahwa pengembangan seni mempunyai dampak terhadap pengembangan norma dan nilai dalam masyarakat. Pada hakikatnya seni adalah cermin nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat karena seniman adalah bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat. Sebagai anggota masyarakat yang memiliki kemampuan istimewa (Djojonegoro 1995) untuk mengekspresikan pengalamannya (pengalaman estetik dan pengalaman di lingkungan sosial budaya) dan pengetahuannya, seniman ingin mengkomunikasikan serta berbagi penghayatannya terhadap kehidupan dengan anggota masyarakat lainnya. Dalam hal ini seniman menjadi agen untuk menyebarluaskan nilai-nilai dan norma-norma yang telah disepakati bersama dan dikukuhkan oleh masyarakat.
Di samping itu mengingat bahwa karya seni merupakan ekspresi pribadi seorang seniman, maka sebagai anggota masyarakat, seniman memberikan tanggapan penilaian dan kritik terhadap sesuatu yang berlaku di dalam masyarakatnya. Melalui karyanya, seniman menyodorkan berbagai pilihan saran perbaikan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pertimbangan untuk perubahannya.
Kedua pendekatan seperti di atas pada hakikatnya menekankan pentingnya pembudayaan dalam seni. Dengan cara yang berbeda, seniman berusaha untuk berkomunikasi dengan masyarakatnya, membicarakan berbagai masalah yang berkaitan dengan kehidupan. Kiranya telah menjadi tugas dan kewajiban seniman untuk ikut mendidik masyarakatnya ke arah kehidupan yang lebih baik. Komunikasi antara seniman dengan masyarakat akan berlangsung semakin lancar jika terjadi peningkatan kualitas seni. Hal ini berarti menuntut karya seni yang semakin tinggi mutunya, dengan sendirinya masyarakat menuntut pengembangan keterampilan berkarya, keterampilan kreatif, dan wawasan seniman yang lebih luas. Sebaliknya bagi masyarakat pun dituntut peningkatan pemahaman dan penghayatan yang baik terhadap kesenian. Seperti diterangkan pada bagian depan bahwa terdapat hubungan yang erat antara seni dengan unsur-unsur kebudayaan lainnya, sehingga perkembangan seni sejalan dengan perkembangan unsur budaya lainnya. Pengembangan seni dan budaya sejalan dengan peningkatan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk mengangkat nilai-nilai budaya atau membangun kebudayaan. Semakin meningkatnya kesadaran dan kemampuan masyarakat akan arti pentingnya kesenian mendorong tumbuhnya kebanggaan dan jatidiri bangsa, sehingga pada gilirannya akan menumbuhkan ketahanan budaya bangsa. Pembangunan suatu bangsa yang mengabaikan kebudayaannya akan melemahkan sendi-sendi kehidupan bangsa itu sendiri. Oleh karena itulah pembangunan bangsa yang sekarang tengah dilaksanakan diarahkan pada pembangunan yang bermatra seni dan budaya.

sumber: http://damaiblog.wordpress.com/mitra-pembangunan-bangsa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

 
;